Penyebab Mudah Sakit Karena Polusi

Polusi, terutama polusi udara, memberikan efek yang sangat buruk pada kesehatan (1). Parahnya, gangguan kesehatan yang ditimbulkan bisa mengenai siapa saja mengingat bernafas adalah kebutuhan mutlak semua manusia tanpa pandang usia dan jenis kelamin (1). Dengan jumlah pabrik dan kendaraan bermotor yang makin banyak dari waktu ke waktu, tingkat keparahan polusi di lingkungan sekitar secara umum juga semakin buruk.


Sebagai informasi, asap yang dihasilkan oleh dua sumber tersebut memberikan kontribusi yang besar pada terbentuknya polusi dimana di dalamnya terkandung senyawa kimia berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida (2). Belum lagi partikel dengan ukuran lebih besar yang bisa dilihat oleh mata telanjang, misalnya debu atau asap (2) yang menjadikan polusi nampak kian menakutkan.

Kekhawatiran akan dampak polusi udara ini sangat bisa dipahami mengingat efeknya sendiri yang tidak main-main. Dalam skala ringan beberapa bagian tubuh akan terpengaruh oleh polusi kendati pada level iritasi ringan hingga sedang, contohnya iritasi mata, mulut, hidung, kulit, sakit kepala, hingga merasa lemas (1).

Berbagai gangguan kesehatan di atas bisa dirasakan baik dalam jangka pendek maupun panjang. Satu hal yang pasti, ketika tubuh terkontaminasi polusi dan beberapa bagiannya mengalami gangguan kesehatan, maka sistem imun tubuh juga akan menurun (1). Akibatnya, tubuh jadi lebih mudah terserang penyakit. Meskipun tidak mudah mengurangi polusi secara signifikan, setidaknya setiap orang bisa melindungi dirinya dari polusi dengan melakukan beberapa hal berikut:

1. Memakai masker dengan benar


Cara paling mudah untuk melindungi diri dari dampak polusi udara adalah dengan menggunakan masker secara benar (4). Pemakaian masker yang benar adalah dengan menutupi bagian hidung dan mulut hingga ke dagu. Selain cara pemakaian yang harus sempurna, masker yang digunakanpun juga harus bisa melindungi pernafasan. Itulah alasannya disarankan menggunakan masker medis atau masker kain 3 lapis (5). Lebih bagus lagi juga masker tersebut dilengkapi dengan filter sehingga udara yang masuk ke dalam pernafasan menjadi lebih bersih.

2. Gunakan kacamata


Kacamata bukan hanya untuk mereka yang memiliki masalah dengan penglihatan. Kacamata netral atau hitam boleh digunakan oleh orang-orang dengan mata normal, terutama untuk mengurangi dampak paparan polusi pada mata. Meskipun sudah pasti tidak menutup mata dengan sempurna namun setidaknya kacamata menjadi penghalang bagi asap dan debu untuk langsung mengenai organ penglihatan ini. Dengan begini, iritasi mata ringan dapat dihindari.

3. Hindari berada di luar ruangan ketika lalu lintas padat


Ketika lalu lintas sedang padat misalnya di siang atau sore hari, otomatis akan lebih banyak asap kendaraan yang dihasilkan sehingga tingkat kekotoran udara juga akan semakin buruk. Ditambah dengan sinar matahari yang membuat udara semakin kering (2), pengapnya udara yang tidak sehat di sekitar akan semakin terasa. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari keluar rumah atau berada di luar ruangan ketika jam sibuk seperti ini (4). Jika tidak ada kepentingan yang mendesak, akan lebih baik untuk tetap tinggal di dalam rumah atau kantor sampai traffic lebih leluasa.

4. Segera mandi dan ganti baju setelah berkegiatan di luar


Polusi yang bertebaran di udara dan lingkungan sekitar bisa saja menempel pada pakaian dan juga kulit, dimana bisa memicu iritasi atau kemudian ikut masuk melalui mulut atau hidung. Untuk meminimalkan hal tersebut, sebaiknya segeralah mandi dan berganti baju bersih setiap selesai beraktivitas di luar ruangan (4). Apalagi jika lingkungan tempat aktivitas berlangsung mengandung banyak debu atau asap yang membuat sesak.

5. Lakukan gaya hidup sehat


Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi polusi yang terjadi. Budayakan melakukan pola hidup sehat, seperti istirahat yang cukup, rajin berolahraga dan makan makanan bergizi seimbang supaya tubuh lebih bugar dan tidak mudah jatuh sakit. Menghindari kebiasaan buruk seperti merokok juga perlu dilakukan mengingat senyawa kimia di dalamnya dapat menurunkan kesehatan paru-paru yang menjadikannya rentan terhadap polusi.

Selain menerapkan pola hidup sehat, memperkuat imun tubuh dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya nutrisi juga bisa dilakukan. Bila perlu, tambahkan pula suplemen dengan kombinasi vitamin C dan zinc yang membantu memperkuat ketahanan tubuh. Vitamin C dikenal sebagai zat yang berfungsi memelihara sel-sel dalam tubuh dan memercepat regenerasinya sehingga tubuh akan selalu dalam kondisi prima dan dapat melawan dampak buruk radikal bebas serta infeksi penyakit. Tingkat kesehatan seperti inilah yang dibutuhkan untuk dapat bertahan di tengah gempuran polusi yang semakin memprihatinkan.

Referensi:

Air Pollution Diseases diakses pada 1 Mei 2021 dari https://www.environmentalpollutioncenters.org/air/diseases/
Particulate Matter Basic diakses pada 1 Mei 2021 dari https://www.epa.gov/pm-pollution/particulate-matter-pm-basics
Health and Environment Effect on Particulate Matter diakses pada 1 Mei 2021 dari https://www.epa.gov/pm-pollution/health-and-environmental-effects-particulate-matter-pm
Air Pollution Related Illness diakses pada 1 Mei 2021 dari https://www.msdmanuals.com/home/lung-and-airway-disorders/environmental-lung-diseases/air-pollution%E2%80%93related-illness

Belum ada Komentar untuk "Penyebab Mudah Sakit Karena Polusi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel